Popok Sekali Pakai untuk Mama yang Anti Ribet
Sebagai mama yang masuk kategori pemalas, saya memilih menggunakan popok sekali pakai untuk kedua bocil saya. Khususnya si adek pemakaian popok sekali pakai ini sudah dari lahir. Sempet sih, dipertanyakan mertua, "kenapa kok adek pakai popok sekali pakai dari baru lahir sementara si kakak waktu newborn itu pakai popok kain dulu?". Dan jawabannya sesimple, "saya ga mau ribet".
Berdasarkan pengalaman ngerawat si kakak, jadi sedikit banyak tahu soal penggunaan popok dan plus minusnya, dan berujung tetep pakai popok sekali pakai waktu kelahiran adek.
Jenis-jenis Popok untuk Bocil
Setahu saya, kurang lebih ada 3 jenis popok yang biasa digunakan untuk bocil era ini. Antara lain: popok kain, clodi (cloth diapers), dan popok sekali pakai.
Popok Kain
Popok kain ini masih banyak dipakai kok sebenernya, meskipun mayoritas dipergunakan untuk NB yang masih minim mobilitas. Karena kalau ngiketnya ga kenceng bakal copot itu kain, atau gerak dikit bakal belepetan itu poo poo.
Kurang lebih popok kain ini bentukannya ya selembar kain yang ada tali untuk mengikat di ujung kanan kiri. Cara pakainya dibentangkan dari pantat hingga perut, nah sisa kain yang menjuntai ke perut ini dikunci dengan cara diikat dengan tali tadi.
Daripada penasaran, bisa kepoin di sini bentukannya kayak gimana >>> https://tokopedia.link/TI37aPqxGNb
Nah, karena memang literally kain, sistem kerja ya kayak celana dalam kita, yang ga bisa nampung cairan. Jadi kalo bayi ini pipis / poo dapat dipastikan bakal tembus. Dulu waktu si kakak masih pakai popok kain ini, dilapisi pakai potongan underpad, jadi kalau pipisnya masih sedikit ga bakal meleber ke alas di bawahnya. Atau bisa menggunakan alas yang bisa menahan air seperti perlak, playmat, atau sprei yang anti air.
Kelebihannya, bayi saya hampir ga pernah iritasi, karena emang sesering itu ganti popoknya, dan emang longgar, ga menekan ke kulit bayi.
Clodi
Clodi singkatan dari cloth diapers ini bentuknya kayak celana dalam, ada lapisan kain untuk dihadapkan ke kulit bayi, dan ada lapisan tahan air dibaliknya. Jadi bentukannya hybrid popok kain sama popok sekali pakai ya?
Secara pemakaian lebih efektif menampung pipis dan poo untuk tidak meleber atau tembus, dan lebih mudah dipakaikan ke bocil.
Modelnya kurang lebih sama, tapi yang bikin beda rekatan di bagian pinggang, https://tokopedia.link/hwSLEyKBHNb
Sejujurnya, saya belum pernah dan belum minat menggunakan clodi ini, jadi mohon maaf kalau kurang detil bahas clodi ini. Tapi dari ngeliat temen-temen yang pernah nyobain clodi, harga per piece lebih mahal daripada popok kain dan popok sekali pakai, tapi bisa direuse sampai rusak atau kondisi tertentu. Jatohnya harga per pemakaian ya lebih murah ya.
Nah, balik ke poin paling atas, saya sebagai mama yang pemalas, sedikit struggling sama nyucinya, khususnya kalau bocil poo poo. Ada kalanya bekas poo itu susah dihilangkan kalau ga pakai pemutih atau pembersih baju khusus. Sementara ada kasus, kulit bocil sensitif sama beberapa chemical.
Popok Sekali Pakai
Karena saya pakai popok sekali pakai, kayaknya pembahasan soal popok ini bakal agak biased ya, hehe. Pemakaian popok sekali pakai ini ga perlu perawatan yang khusus, karena begitu popok sudah terpakai, terkena air kencing atau poo tinggal dibungkus menggunakan plastik atau pembungkus popok lalu dibuang di tempat sampah. Semudah itu, tanpa drama nyuci dan pilah pilih cucian yang kena noda poo bocil.
Pilihan saya sih di Makuku ya untuk saat ini, https://tokopedia.link/eEMhzGBBHNb,
Pertimbangan saat Beli Popok
Harga
Yang paling utama, harga. Saya dan suami terbiasa membandingkan harga satu dan produk lain dengan cara membagi harga total dengan kuantitas produk untuk menemukan harga satuan. Mangkannya saat pertama ganti popok, sering dapet pertanyaan, "kok pakai Makuku, kan mahal?". Mahal karena yang dilihat harga per pack, padahal harga per piecenya lebih murah dari brand yang saya pakai sebelumnya.
Desain produk
Sebelum pindah ke makuku, popok brand x yang saya pakai sebelumnya, desainnya bahkan sebelum basah volume popok ini udah tebel. Jadi adakalanya kalau bocil ini rewel kan biasanya ngecek popok dulu, dan jadi harus nyentuk permukaan popok bagian dalem, apakah basah atau nggak. Sementara setelah pindah ke makuku, diliat aja udah tau kalau popoknya penuh atau nggak. Jadi nggak ada drama tangan kena pipis bocil waktu ngecek popok.
Karena desainnya yang tipis dan lebih ringan, kalau beli online di marketplace, ongkirnya juga ga harus masuk kargo kalau pembelian lebih dari satu.
Cocok di Kulit Bayi
Yang paling penting adalah harus cocok di kulit bayi dan ga bikin iritasi. Dari pinggiran popok yang nyentuh paha atau selangkangan bocil sampai keelastisan bagian pinggang itu perlu diperhatikan, supaya bocil tetap nyaman.
To be Noted
Pakai popok sekali pakai sudah jadi pilihan ternyaman buat saya. Tapi juga ga bikin kepekaan menurun, karena juga harus tahu kapan waktu ganti size juga perhatikan kelembapan kulit bayi. Ada kalanya ga pakai popok sama sekali atau pakai celana aja, biar kulitnya bebas kena hawa dunia yang segar ini.
Ini journey saya #SetelahJadiMama tentang perpopokan yang tricky tapi menggemaskan. Kalau ada yang mau ditambahin, boleh dong diskusi di komentar.
Komentar
Posting Komentar
thank you very much!! ^^,)