Postingan

Mama yang Enggak Produktif

Beberapa waktu yang lalu ketemu sama orang-orang terdekatku. Seneng sekali bisa dipertemukan dalam keadaan yang sehat dan berbahagia walaupun pasti ada nyeseknya. Di sela-sela ngobrol, adalah satu pertanyaan tertuju ke aku, "lagi sibuk apa, sekarang?" Mak dek!!  ゜・(/。\)・゜ Hatiku kayak menciut seciut-ciutnya.  Saya tahu ybs pasti ga ada niat mengecilkan saya. Tapi memang kebetulan, pertanyaan itu datang dalam kondisi saya sedang tidak percaya diri dengan kondisi saat ini. 😝 Tukang OVT Kalau kamu pernah bertanya-tanya, kenapa emak-emak itu sukanya ghibah atau yang paling diem suka banget ovt. Itu semua (bisa jadi) dipicu oleh rutinitas yang menjenuhkan.  Stress ketemu jenuh merupakan kombinasi yang sempurna untuk menarik hal negatif ke diri ini. Jadilah, omongan seperti apapun yang lewat, bakal masuk melalui filter yang kotor itu.  Enggak Produktif Sebagai full IRT, saya mengakui bahwa profesi saat ini merupakan profesi yang ga mmemunculkan income malah ngebantuin ngehabisin g

Hunian Ideal dan Pembangunan Liveable City di Indonesia

Gambar
Beberapa kali muncul di beranda, pembahasan soal bagaimana penerapan konsep pembangunan liveable city di Indonesia. Setelah baca sana sini (sedikit sih), sedikit banyak mulai mempengaruhi pertimbangan saya untuk menentukan hunian ideal versi saya. Konsep Hunian Ideal Saat ini kondisi saya memang masih “nginep” di rumah orang tua dan mertua. Tapi jatuhnya malah dapet ilmu yang banyak sekali soal “hunian”. Dari pemilihan lokasi sampai sedetil instalasi kabel.  Secara simple saya punya indikator versi saya sendiri yang perlu dipertimbangkan dalam memilih hunian, beberapa di antaranya: keamanan, kenyamanan, dan kemudahan akses menuju fasilitas umum (angkutan umum, rumah sakit, sekolah, atau fasum lainnya). “Ideal” tentunya bagi setiap orang akan berbeda-beda, bisa menyesuaikan usia, pekerjaan, maupun status ekonomi. Kasarannya, apakah pilihan hunian ideal yang saya tentukan saat ini (pada masa produktif) akan ideal untuk saya pada masa pensiun nanti. Liveable City dan Hunian Ideal Mengacu

Beda Anak Beda Rejeki

Pernah ga sih ngerasain atau percaya sama lucky charms atau bahwa seseorang itu bawa rejeki atau bawa bad luck buat kita? Kalau saya, sering banget.  Ada plus minusnya, sih, yang jelas. Minusnya ya jadi ga percaya sama ketentuan Tuhan, dan sebagainya yang ga bisa saya jabarkan. Plusnya (bagi saya) jadi ga sombong atas sebuah pencapaian, bahwa apa yang saya dapet adalah keberuntungan atau hadiah dari Tuhan.  Rejeki Tiap Anak itu Beda-beda Nah, ngomongin lucky charms itu sama kayak percaya sama "anak bawa rejeki" ga, sih?  Dan sebagai orang yang percaya tahayul tsb, saya mengiyakan. Kerasa ada beberapa perbedaan saat bareng si sulung sama ketika si bungsu lahir. Yang paling kelihatan pasti keuangan, jelas. Tapi, disamping itu ada rejeki rejeki selain uang yang tak terkira juga datengnya sama mereka berdua pada kami bapak ibuknya.  Kelahiran si Bungsu dan si Mama Dengan lahirnya si bungsu merupakan hari kelahiran saya juga sebagai non-NPC. Soalnua saya sempet ngerasai stress kar

Teh Tjatoet, Teh Tubruk yang Mantep

Gambar
Dapet Teh Tjatoet ini habis ngengkel minta oleh-oleh ke Budhe yang dari Jogja. Waktu  ke rumah beliau, disuguhi teh ini, dan penasaran karena baru kali ini nyobain teh selain yang dijual di pasar lokal. Kamu pernah nyobain Teh Tjatoet ini? Kemasan Teh Tjatoet Seperti kebanyakan teh yang saya temui seumur hidup saya, Teh Tjatoet ini hanya dikemas menggunakan kertas saja. Ga perlu ada gel untuk jaga kelembapan. Kalau plastik (pada foto) saya gatau apakah memang seperti itu adanya dari pabrik, atau dipack ulang sama budhe saya. Bener-bener cuma dibungkus kertas, terus dilem. Kalau melihat tulisan yang tercantum pada kemasan, Teh Tjatoet ini diproduksi oleh pabrik Kwee Pek Hoey, CV Duta Java Tea Industri Adiwerna, berlokasi di Tegal. Tapi kata pakdhe saya, Teh Tjatoet ini khas dari Jogja, jadi sebenernya ini teh kahs Jogja atau Tegal ya? Komposisi & Rasa Teh Tjatoet  Teh Tjatoet ini termasuk teh seduh, dengan bentuk teh kering yang utuh / tidak dihancurkan menjadi serbuk, dan ditakar m