Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

Redflag itu Ga Bakal Hilang Hanya Karena Nikah Sama Kamu

Redflag itu secara pemahaman saya adalah sebuah watak seseorang yang dianggap buruk dan sebaiknya dihilangkan (entah disembuhkan atau dihindari). Nah, kalau bahas watak, dia itu terbentuk jauh dari saat si manusia berada di rahim hingga titik bertemu manusia lain atau hingga saat ini. Artinya, red flag atau watak itu ga gampang disembuhin apalagi dalam waktu yang singkat. Lhawong bentuknya lama, proses menjadi endapan / kerak / bolot / sifat atau traumanya itu lama, ya agak mustahil bagi saya untuk bisa menghilangkannya dalam sekejap mata. Jadi, berhenti membohongi dirimu sendiri dengan, " nanti kalau sudah menikah, dia pasti berubah ". Karena kenyataannya (mungkin dia mau) tidak semudah itu. Nah, itulah kenapa, beberapa teman yang udah duluan nikah, suka gemes ketika ngeliat temennya (yang masih lajang) dan kelihatan menjalin hubungan dengan pasangan yang mengandung red flag ini. Maunya tu langsung ngomong " jangan sama dia, dong! ", tapi ya selalu tertahan tak ...

25 Tahun, Usia Terberat yang Terlupakan

Dear kamu yang sedang berada di usia 25, dari saya yang berusia di atasmu, tidak mewakili siapa-siapa, jujur dari dalam lubuk hati saya, saya minta maaf. Saya minta maaf karena meremehkanmu yang merasa usiamu adalah usiamu terberat bagimu. Usia dimana kamu bingung harus kemana, mulai dari mana, maupun bagaimana. Saya minta maaf karena lupa, kalau saya juga pernah ada di sana. Masalah yang seolah-olah lebih berat dan lebih penting, di atas usiamu yang sedang saya jalani sekarang, meniadakan usia terberat itu. Sehingga terkadang saya meremehkan perjuanganmu di usia 25 ini. Saya minta maaf, karena terkadang tak mendengarkanmu mengeluh, meminta tolong, memohon dibimbing. Maaf karena sering abai akan tanda-tanda yang kau berikan. Maaf atas waktu yang tak saya luangkan untuk menemanimu, atau sekedar memberi petunjuk harus lewat tikungan mana, harus jalan lurus atau berhenti sejenak, maupun bagaimana membaca petunjuk jalan. Maaf karena saya merasa mampu membacanya di usiamu, mampu menemukan j...

Review Aplikasi Snapcart - Aplikasi yang Pasti Disuka Si Paling Gamau Rugi

Gambar
As a mom, jangankan sisa bumbu di penggorengan yang masih dikorek korek pake nasi, sisa potongan sayur pun jadi ga kebuang dibikin kaldu sayur. Mangkannya ga heran kalau banyak bisnis rumahan yang digeluti ibu-ibu, yang kalau dilihat keuntungannya dikit, tapi tetep bisa jalan dan ga jarang juga bisa gedhe. Karena tekat "ga mau rugi" itu kayaknya ya? Sebenernya app ini ga cuma bakal disukai para emak-emak aja, si. Tapi kamu si doyan cashback juga bakal demen, deh. Karena makin besar dan sering transaksi, makin banyak pula cashback yang didapet. Udah tau belum sama aplikasi Snapcart? Dari aplikasi ini, kita bisa dapet coin dari setiap scan nota pembelanjaan yang bisa dituker jadi saldo e wallet. Cuan ga tu??? Iya, semudah foto foto nota belanja indomart dan alfamart, doang tanpa minimal belanja pula. Coba saya bahas beberapa fitur dari aplikasi yang bisa di unduh di sini ya, untuk pengguna android, dan sayangnya, kayaknya, belum ada untuk pengguna IOS. Kalau masalah daftar aku...

Review Reward the World (SCAM alert)

Gambar
Sebelum sebelum ini istilah easy money itu cuma seliweran dan ga pernah tahu jenis-jenisnya atau sistemnya bagaimana. Dan tidak pernah ada ketertarikan untuk cari tahu lebih dalam. Ga cuma easy money, kerjaan freelance dengan kriteria work from anywhere dan cuma modal hape sama kuota jadi inceran banyak orang termasuk saya. Selain sebagai sampingan, ada juga beberapa orang yang kesulitan nyari kerjaan dan mau gamau ngandelin freelance tersebut. Ada yang mujur dan dapet kerjaan yang pas dengan bayaran yang sesuai, ada juga yang receh receh, malah ga jarang, ya zonk. Salah satu platform yang sering jadi tempat nyari nyari lowongan freelance dan peluang easy money yaitu twitter. Kebanyakan saya temukan di akun-akun base, dimana pengirim tweet tersebut anonim, meminta rekomendasi kerjaan freelance dengan kriteria tersebut di atas. Entah sebagai trik marketing, atau bagaimana, akhirnya banyak juga yang memberi rekomendasi dengan berbagai jenis pekerjaan dan situr. Salah satu yang saya coba ...

3 Fase untuk Menjadi Wanita Seutuhnya

Mau dipungkiri bagaimanapun, mau semodern apapun, mau seopenminded apapun society will always be society. Dan kita juga adalah manusia, bagian kecil dari society, mau laki-laki ataupun perempuan. Judgemental dan full of insecurity. Kita ngejudge orang yang ga sama dengan kita, kita insecure sama orang yang (menurut kita) lebih baik dari kita. Ya gitu mungkin kira-kira hingga muncul berbagai stigma tentang "urip" ini. Laki-laki dengan stigmanya, begitu juga perempuan. Yang paling sering dijumpai laki-laki ga boleh nangis/cengeng, perempuan need no higher education karena urusannya cuma berkutat seputar dapur dan ranjang. Tapi kita lupa bahwa, laki-laki juga hanya manusia, tanpa dilarang mereka udah berjuang not to be emotional. Tanpa pendidikan, dapur dan ranjang tinggal dapur dan ranjang, padahal ada ilmu dan seni di dalamnya yang justru menambah nikmat berumah tangga. Dan tau ga si, tiga fase yang jadi tolak ukur untuk jadi wanita seutuhnya? Menikah, melahirkan secara vagina...